Loading Website
Poros Nasional. Prabowo Subianto mengeluhkan kurangnya perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Menurutnya di abad 21, sudah saatnya Indonesia bisa bersaing di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Prabowo memberi contoh, kurang berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia salah satunya adalah kekurangan profesor. "Kita hanya memiliki satu profesor fisika, hanya satu, coba bayangkan," ungkapnya pada acara Indonesia Economic Forum, di Hotel Shangri-La, Rabu (21/11/2018).

"Di abad 21, abadnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Lalu bagaimana kita mau bersaing di bidang ilmu pengetahuan?" tuturnya penuh tanya.

Prabowo juga membandingkan lulusan bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) yang masih terlampau sedikit daripada China dan Amerika Serikat. Menurutnya lulusan di bidang STEM dapat menggenjot perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Meski begitu, Prabowo juga berniat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan Indonesia. Di bidang energi misalnya, Prabowo berniat untuk memanfaatkan bioteknologi untuk menunjang kestabilan energi.

"Kita akan membuat produksi bioteknologi, dengan membuat bioenergy, bioetanol, biocoal, dan gas sintetis. Itu akan menjadi strategi kita nanti," ungkapnya.

Checking your browser before accessing

This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly.

Please allow up to 5 seconds…

DDoS protection by Cloudflare
Ray ID: